
Jakarta - Beberapa penyakit ada vaksin untuk mencegahnya, salah satunya ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). Yaitu salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Vaksin dengue atau disebut CYT-TDV ialah vaksin hidup yang dilemahkan dan direkombinasikan dengan protein 17D virus fellow fever. Butuh waktu sekitar enam tahun melaksanakan uji klinis untuk mengetahui tingkat efektivitasnya.
"Penelitian ini diujikan pada anak usia 9-16 tahun, jadi efektifnya pada usia segitu," ujar salah satu peneliti vaksin dengue, Prof Dr dr Sri Rezeki Syaraswati Hadinegoro, SpA(K), ketika ditemui di tempat Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Hasilnya menunjukkan bahwa vakin dengue bisa mengurangi DBD dengan tanda-tanda sebanyak 65,5 persen, mengurangi perawatan rumah sakit sampai 80,8 persen, dan mengurangi dengue berat sebanyak 92,9 persen bila diberikan pada anak usia 9-16 tahun dengan dengue seropositif.
"Seropositif itu yang pernah sakit (DBD). Vaksin ini sangat baik bagi yang pernah sakit. Tapi kan ada 4 (serotipe), bisa saja ia dulu tipe 4 kini tipe 2," tambah Prof Sri yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia.
Seropositif ini merupakan seseorang yang pernah mengidap DBD, baik terdiagnosis ataupun tidak, baik dirawat atau dari investigasi antibodi terhadap virus dengue.
Comments
Post a Comment