Skip to main content

Serba-Serbi Kanker Serviks, Penyebab, Gejala, Pencegahan, Dan Pengobatan

Serba-serbi Kanker Serviks, Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan/Foto: Istock Serba-serbi Kanker Serviks, Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan/Foto: Istock

Jakarta -

Kanker serviks atau yang dikenal juga sebagai kanker leher rahim menjadi salah satu momok angker bagi perempuan di seluruh dunia. Penyakit yang menyerang organ reproduksi kaum hawa ini bahkan menjadi penyakit kanker nomor empat yang paling sering terjadi di dunia. Di Indonesia sendiri, jenis kanker ini menempati urutan ke dua sebagai pembunuh terbanyak kaum perempuan sesudah kanker payudara.

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks atau kanker leher rahim yaitu sebuah penyakit yang terjadi tanggapan pembentukan sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara aneh yang terus berkembang sampai tidak terkendali. Sel-sel aneh tersebut sanggup berkembang dengan sangat cepat sampai menjadikan tumbuhnya tumor ganas pada cuilan serviks atau leher rahim wanita.

Penyakit kanker ini sudah banyak ditemui di seluruh dunia. Bahkan berdasarkan catatan Badan kesehatan Dunia (WHO), penyakit serviks ini merupakan salah satu jenis kanker ke empat yang paling sering terjadi pada wanita. Bahkan penyakit ini sanggup terjadi pada siapa saja baik itu di negara maju ataupun negara-negara berkembang layaknya Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit serviks menempati urutan ke dua sesudah kanker payudara yang menjadi pembunuh utama kaum wanita. Dimana kebanyakan penderita dari penyakit ini yaitu kaum perempuan yang telah memasuki masa menopouse (berhentinya siklus menstruasi).

Penyebab

Sejauh ini penyakit kanker leher rahim masih disebabkan oleh Humam Papillomavirus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang sanggup menimbulkan terjadinya kanker leher rahim. Namun hanya sekitar 13 jenis virus yang sebagian besar menyerang dengan cara ditularkan melalui korelasi seks yang dilakukan.

Selain itu, beberapa faktor diyakini mempercepat resiko terkenanya kanker leher rahim tanggapan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, contohnya saja seperti:

- Merokok

- Hubungan seks yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan

- Imunosupresi, ibarat HIV AIDS

- Terkena infeksi Klamidia (penyakit menular seksual)

- Kurangnya mengonsumsi makanan sehar ibarat buah dan sayur

- Obesitas

- Kebiasaan memakai alat kontrasepsi minum atau pil KB dalam jangka waktu panjang

- Wanita yang sudah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali

- Hamil dan melahirkan di usia muda

- Faktor kemiskinan

- Faktor keturunan

- Usia

- Penggunaan obat Diethylstillbestrol (obat anti keguguran)

Gejala

Di tahap awal perkembangannya, perempuan dengan kanker leher rahim sangat sulit untuk menemukan tanda-tanda atau kondisi yang mengarah pada penyakit ini. Di mana kanker leher rahim tahap awal atau pre-kanker hampir tidak menunjukkan adanya gejala-gejala serius. Bahkan tanda-tanda gres akan diketahui sesudah adanya pertumbuhan tumor di dalam leher rahim.

Untuk tanda-tanda yang sering dialami oleh penderita kanker serviks sendiri yaitu dengan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

- Terjadinya pendarahan yang tidak masuk akal pada vagina, contohnya saja Anda mengalami pendarahan padahal tidak dalam masa menstruasi, waktu menstruasi yang lebih panjang, terjadinya pendarahan dikala atau sesudah berafiliasi badan, pendarahan sesudah BAB, pendarahan sesudah masuk masa menopause.

- Siklus menstruasi yang tidak teratur

- Keputihan yang tidak normal

- Adanya nyeri di cuilan panggul atau di cuilan punggung bawah

- Badan menjadi lebih cepat lelah, lemas, dan sering capek

- Nafsu makan menurun

- Berat tubuh turun drastis padahal tidak melaksanakan kegiatan diet

- Salah satu cuilan kaki menjadi bengkak

- Keluarnya cairan pada vagina yang tidak normal dan disertai wangi menyengat dan bercak darah

Pencegahan

Penyakit kanker leher rahim atau serviks dapat diminimalisir dengan beberapa upaya pencegahan. Di mana cara mencegah kanker serviks sanggup dimulai dengan perubahan gaya hidup yang sedang dijalani. Selain itu, pencegahan kanker serviks juga sanggup dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini:

- Melakukan pembicaraan dengan pihak keluarga, teman ataupun pihak medis wacana kondisi kesehatan Anda sekarang. Selain itu, Anda juga sanggup menanyakan pribadi pada dokter mengenai tanda-tanda awal atau hal-hal yang berafiliasi dengan kanker leher rahim.

- Melakukan tindakan tes Pap Smear. Pap Smear merupakan salah satu tindakan yang sanggup dilakukan untuk menemukan adanya perubahan pada cuilan serviks, sel serviks, dan lainnya. Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan terutama bagi mereka yang sudah menikah dan melahirkan. Di mana jikalau terjadi tanda-tanda aneh pada cuilan serviksnya, maka akan lebih cepat untuk melaksanakan penanganan yang lebih intens.

- Untuk Anda yang masih berusia di bawah 26 tahun, maka sanggup melaksanakan vaksin HPV untuk melindungi dari serangan virus HPV 16 dan HPV 18 yang sanggup menimbulkan pertumbuhan sel serviks secara abnormal.

- Hindari terjadinya penularan virus HPV, yaitu dengan melaksanakan korelasi seks yang lebih aman, contohnya tidak berganti-ganti pasangan atau sanggup juga dengan memakai alat kontrasepsi kondom.

- Untuk mencegah perkembangan kanker ke tahap yang lebih tinggi, maka Anda sanggup memulai dengan merubah gaya hidup sehat, contohnya menjaga rujukan makan, memperbanyak makan buah dan sayur, olahraga teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok dan minum-minuman beralkohol, hindari makanan siap saji, kemasan, dan lainnya.

Pengobatan

Dalam tahap pengobatan kanker serviks ada beberapa metode medis yang sanggup dilakukan. Berikut cara mengobati kanker serviks yang sanggup dilakukan dengan beberapa penanganan utama:

1. Operasi

Operasi merupakan tindakan pengangkatan cuilan leher rahim yang sudah terinfeksi kanker. Dalam tahap ini beberapa tindakan yang akan dilakukan, yaitu:

- Radical Trachelectomy, yaitu tindakan pengangkatan serviks, cuilan atas vagina dan jaringan sekitar leher rahim yang mulai terinfeksi oleh virus serviks. Dalam tindakan ini cuilan tersebut akan diangkat namun rahim masih berada pada tempatnya. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk kanker leher rahim yang masih di tahap awal dan masih ingin mempunyai anak.

- Histerektomi, yaitu tindakan pengangkatan serviks dan rahim. Namun tergantung dari tahap kanker yang sedang dialami, kemungkinan cuilan indung telur dan tuba falopi juga akan diangkat sehingga penderita sudah tidak sanggup hamil kembali.

- Pelvic Exenteration, yaitu Tindakan pengangkatan cuilan serviks, rahim, kandung kemih, vagina, indung telur, rektum, dan tuba falopi. Dimana tindakan ini merupakan operasi besar yang akan dilakukan bagi penderita kanker tahap lanjud.

2. Radioterapi

Pada tahap awal, pasien akan ditangani dengan metode radioterapi yang akan disertai dengan tindakan operasi. Namun untuk tahap lanjut, dokter akan menyarankan untuk melaksanakan tindakan radioterapi yang disertai dengan kemoterapi untuk mengurangi pengaruh dari penyebaran kanker leher rahim. Dalam tindakan ini pasien akan di radioterapi selama 5 - 8 minggu.

3. Kemoterapi

Tindakan kemoterapi sanggup dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi. Di mana tindakan ini dipakai untuk menghambat dan mencegah penyebaran sel kanker serviks ke cuilan yang lebih luas. Setiap metode pengobatan kanker mempunyai pengaruh samping yang akan dirasakan oleh pasien. Sehingga sangat penting sekali untuk mendiskusikan dengan pihak dokter untuk penanganan yang lebih lanjut.

tag : penyebab kanker serviks, tanda-tanda kanker serviks, kanker serviks, pencegahan kanker serviks, pengobatan kanker serviks



Comments

Popular posts from this blog

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...

6 Penyakit Yang Dapat Menyerang Kelenjar Getah Bening

Ranza Ferdian meninggal dunia. Foto: Ranza Ferdian (Instagram) Jakarta - Dunia hiburan kembali berduka dengan kabar berpulangnya artis FTV Ranza Ferdian pada hari ini (20/2). Kabar tersebut tiba dari pemeran Ferdi Ali di Instagram miliknya, di mana ia mengunggah foto Ranza dengan caption berisi ucapan berbelasungkawa. Hingga sekarang masih belum terang apa penyakit yang diidap pemeran muda tersebut. Banyak dari penggemarnya yang menuliskan sang pemeran dan bintang iklan itu mengidap penyakit yang menyerang kelenjar getah bening . Kelenjar getah bening merupakan sekumpulan jaringan berbentuk oval yang mempunyai tugas penting dalam melindungi tubuh dari infeksi dan juga kanker. Tanda ketika sel-sel imun di dalam kelenjar getah bening sedang melawan infeksi atau kanker yaitu dengan membesar atau membengkak, yang disebut adenopati. Baca juga: Ramai Disebut Ranza Ferdian Meninggal sebab Kelenjar Getah Bening Kelenjar ini tersebar di seluruh tubuh dan terbentuk dalam grup, ibarat di ...