
Jakarta - Tak pernah terlintas di benak seorang driver ojek online (ojol) ini akan hidup dengan satu tangan. Yaitu Nadya Safitri (19), seorang driver ojol asal Medan, Sumatera Utara harus kehilangan tangan kanannya alasannya yaitu infeksi. Tragisnya, semua bermula hanya dari luka alasannya yaitu kecelakaan.
Kisahnya berawal dari kecelakaan yang ia alami pada 22 Januari 2019, Nadya jatuh ketika mengendarai motornya dan tiba-tiba sebuah truk melindas tangan kanannya. Tangan kanannya itu pun terluka parah dan segera dilarikan ke sebuah klinik. Klinik pun merujuknya ke sebuah rumah sakit di Medan.
Kepada detikHealth, Nadya mengaku bahwa sehabis hingga di IGD rumah sakit tersebut, luka di tangannya tidak segera dibersihkan oleh petugas medis.
Nadya pun harus menahan rasa sakitnya. Kemudian ia pun harus menjalani investigasi rontgen untuk mengetahui keadaan tangannya itu. Nadya menyampaikan investigasi rontgen itu memakan waktu satu jam.
Beberapa jam pun berselang, Nadya menyebutkan ia hanya didiamkan hingga pukul sembilan malam. Kemudian lukanya dijahit dan tangannya digypsum.
"Harusnya diopersi besar, padahal sarafnya ada yang putus, tapi ini hanya dijahit," ungkap Nadya.
"Yang fatalnya itu luka, bukan patah tulang, cuma ada tulang geser di bersahabat bahu. Tapi malah digypsum dari pergelangan tangan hingga bahu. Itu luka jadi panas kan," lanjutnya.
Nadya mengisahkan, ia disuruh pulang ke rumah tanpa harus melewati perawatan intensif di rumah sakit. Tiga hari kemudian, ia pun kontrol ke rumah sakit tersebut, gypsumnya dilepas dan kasa epilog luka diganti. Tanpa ada penanganan terhadap luka, Gypsum pun kembali dipasang di lengan Nadya.
Semakin hari lukanya mengeluarkan anyir yang tidak sedap. Pada tiga hari berikutnya pun ia kontrol ke rumah sakit yang sama, ketika ia meminta gypsumnya dilepas, petugas medis itu pun tidak memperbolehkannya.
"Rasanya sakit panas kayak kebakar. Aku tanya 'apa nggak dapat dilepas?', mereka bilang 'nggak dapat ini harus tetap dipasang'. Terus saya tanya 'nanahnya gimana?', mereka jawab 'tutup kain kasa saja'," jelasnya.
"Terus mereka bilang saya kontrol ketiga ke rumah sakit lain saja," lanjutnya.
Nadya pun tetapkan untuk pindah ke rumah sakit lain. Yang mengejutkan, dokter menyampaikan bahwa tangannya sudah mengalami infeksi yang menyebabkannya membusuk. Agar infeksi tidak menjalar ke anggota badan lain, dokter pun menyarankannya untuk diamputasi.
"Sudah nggak bisa, kulit sudah menghitam, sel jaringan sudah putus. Kata dokter dari awal harusnya pribadi dioperasi, ini alasannya yaitu digypsum," ceritanya.
Gelap seketika ketika Nadya mengetahui bahwa dirinya harus kehilangan tangan kanannya. Ia pun menyetujui tangannya itu diamputasi demi keadaan yang lebih baik.
Pada 7 Februari lalu, tangan kanannya pun diamputasi. Infeksi-infeksi yang menjalar pun sudah dikeluarkan dari tubuhnya.
"Nggak boleh disesalkan, dari kandungan kan sudah digariksan oleh Tuhan, ini sudah jalannya, harus diterima. Ya walaupun harus berguru pakai tangan kiri," tandasnya.
ojolojek onlinedriver ojolamputasiinfeksikecelakaanpatah tulangpenyembuhan patah tulangortopedibedah ortopedidokter ortopedi
Comments
Post a Comment