
Jakarta - Sikap netral bekerjsama nyaris mustahil diterapkan pada debat capres sampai pemilihan presiden pada April 2019. Namun perbedaan pandangan politik tidak lantas menjadikan munculnya perlakuan jelek atau permusuhan dengan pihak lain.
"Sebetulnya santai saja menghadapi perbedaan pandangan dan opini politik. Kita nggak dapat netral alasannya yaitu tiap orang niscaya punya pilihan. Sikap kita ketika mengamini pilihan itulah yang mengatakan wujud kedewasaan dan kematangan emosi kita," kata psikolog Ratih Ibrahim pada detikHealth, Sabtu (16/02/2019).
Kita nggak dapat netral alasannya yaitu tiap orang niscaya punya pilihan. Sikap kita ketika mengamini pilihan itulah yang mengatakan wujud kedewasaan dan kematangan emosi kita.Ratih Ibrahim - Psikolog Klinis |
Ratih mengingatkan untuk tetap bersikap baik (kind), menyenangkan (nice), dan ramah (friendly) terlepas dari perbedaan yang muncul. Sikap baik yaitu memperlakukan orang lain menyerupai diri sendiri ingin diperlakukan. Salah satu misalnya yaitu tetap menghormati orang lain meski mempunyai banyak perbedaan.
"Dalam banyak sekali kesempatan berusahalah selalu bersikap baik, be nice pada semua orang. Jangan pernah ngomporin orang untuk berantem. Jika kau matang dan arif balig cukup akal secara emosional maka perilaku inilah yang diterapkan pada semua orang," ujar Ratih.
debat capresprabowoprabowo subiantojokowijoko widodosandiaga unoma'ruf aminkesehatan jiwastrespsikologipemilu 2019pilpres 2019
Comments
Post a Comment