
Jakarta - Nama Intan Khasanah (23) sempat viral beberapa waktu kemudian soal video dirinya menari mengikuti koreografi Ddu-du-ddu-du yang dibawakan girlband asal Korea Selatan, Blackpink. Ia menarik perhatian banyak warganet alasannya ialah menari dikala sedang mengenakan infus di lorong rumah sakit.
Saat itu Intan menari alasannya ialah merayakan kemoterapinya yang ke-22 dikala berjuang melawan kanker. Intan ialah gadis penyintas kanker limfoma Hodgkin stadium 4 selama 6 tahun. Tak banyak yang tahu, penyakit mematikan yang ia idap ini awalnya sempat salah diagnosis.
"Ini tahun 2013, waktu itu saya masih kelas 3 SMA, masih umur 17 tahun. Makara waktu saya pertama didiagnosis kanker itu sempat salah diagnosis. Waktu itu ketemu benjolan di leher, udah sempet dibiopsi juga waktu itu di rumah sakit di Pekanbaru. Terus dicek, bilangnya TB (tuberkulosis). Padahal waktu itu saya nggak batuk-batuk, lagi lincah-lincahnya lah," kata Intan pada program Vlog Competition Launching: Healthy Lifestyle to Fight Cancer di daerah Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/2019).
Bagi gadis yang cukup aktif mengikuti ekstrakurikuler modern dance ini, kondisi tubuhnya merupakan hal yang tak biasa. Penuh kecurigaan, ia kembali memeriksakan diri ke dokter dan ditemukan paru-parunya penuh cairan, ia mengisahkan ketika itu ia harus menjalani penyedotan cairan tanpa anestesi dan mencicipi sakit yang luar biasa.
"Aku kalau tidur harus duduk kalau nggak engep (sesak). Itu tetap disuruh operasi bahkan saya hingga koma beberapa jam, terus berdiri udah di ICU. Sebelumnya saya pasangan ventilator juga. Karena kondisiku sejelek itu, orang tuaku meminta acuan yang lebih baik," lanjutnya.
![]() |
Intan kemudian diterbangkan ke Jakarta memakai pesawat penyelamatan dan dirawat di RSUP Persahabatan. Serangkaian tes dilakukan dan terbukti, bukanlah TB yang menyerang Intan, akan tetapi kanker limfoma (kelenjar getah bening) Hodgkin dan telah mencapai stadium 4 alasannya ialah dibiarkan cukup usang bahkan sudah mengalami metastase (penyebaran) ke paru-paru.
Ia menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali, yang ia lakukan dengan perjalanan pulang-pergi antara Pekanbaru dan Jakarta serta mengejar ketertinggalan di sekolahnya. Selama masa pengobatan, ia mengaku tak mau meninggalkan pendidikan, dan ia berhasil diterima menjadi mahasiswi di Universitas Indonesia.
Tahun 2014, ia sempat melaksanakan kesalahan dengan mengobati dirinya dengan pengobatan alternatif. Ia mengaku sangat menyesal dan berharap kalau bisa memutar waktu ia tidak akan melaksanakan hal tersebut.
"Dan akhirnya, selama 2 tahun saya senang sementara, dan alasannya ialah saya nakal nih. Dan jadinya saya kena lagi deh kankernya. Tahun 2016, nyebar lagi ke tulang belakang. Makara saya beneran dari anak yang sangat-sangat lincah, sangat suka nari, sangat suka jalan, tiba-tiba aja punggung saya sakit dan dikala di PET SCAN tertangkap berair ternyata kanker saya menekan syaraf di tulang punggung yang mengatur syaraf motorik," kata Intan.
Imbasnya, perlahan kaki Intan lumpuh total yang menjadi mimpi terburuk Intan. Dokter menyarankan segera operasi untuk menghindari kemungkinan lumpuh permanen. Selama 2,5 bulan usai operasi, Intan berfokus untuk kembali berjalan lagi dan jadinya berbuah hasil.
![]() |
Walau dokter memvonisnya ia takkan bisa berkegiatan aktif menyerupai sebelumnya, Intan tetap optimis. Hingga jadinya ia menawarkan ia kembali bisa memakai kakinya sebagaimana mestinya lewat ia menarikan lagu Blackpink, hingga hal itu membawanya bertemu dengan idolanya, Lisa, salah satu member girlband tersebut.
"Sebenarnya pada dasarnya saya bikin video itu bukan mau cari sensasi, ada yang bilang kok 'cari sensasi banget sih, apaan sih, caper banget sih'. Wuah netizen, ke saya udah macem-macem. Nyumpahin mati juga ada, beneran. Kenal juga nggak, ngapain beliau nyumpahin saya mati. Ada juga yang bilang 'daripada kau kayak gini lebih baik kau beribadah, maaf sekadar mengingatkan'. Allahu akbar," dongeng Intan yang juga ahli bermain gitar.
Padahal ia menciptakan video tersebut untuk menyemangati para pejuang kanker lainnya, bahwa mereka masih bisa menikmati kehidupan dengan kondisi mereka yang sekarang. Ia sendiri menyampaikan tak suka dikasihani alasannya ialah penyakitnya, alasannya ialah ia merasa cukup dengan hargai keberadaan dan dukung serta cintai para pejuang kanker.
Kini Intan masih menjalani kemoterapi, dua ahad lagi ia akan menjalani PET SCAN untuk memastikan bahwa ia bebas kanker. Intan menyebut berjuang bebas dari kanker sangat melelahkan, namun ia takkan berhenti untuk berjuang alasannya ialah ia hanya fokus pada satu hal: sembuh untuk mengejar pendidikan.
Intan sangat bersyukur dikelilingi oleh keluarga dan sahabat yang sangat mengasihi dan mendukung beliau apapun kondisinya. Hingga ia juga masih bisa menjalani hari-harinya dan September 2018 kemudian ia meraih gelar sarjananya, berlanjut mendapat pekerjaan.
"Pesan saya sih apapun yang terjadi, ada keluhan di tubuh periksakan aja ke dokter. Jangan googling! Karena googling itu bikin deg-degan. Apapun itu nggak usah ke orang pinter, nggak usah ke alternatif, ke dokter aja. Tapi kalau udah ke dokter juga harus pinter-pinter, kalau bisa sih minta beberapa rekomendasi dokter dan rumah sakit, agar nggak kayak aku, salah diagnosis," pungkas Intan yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini.
Comments
Post a Comment