
Jakarta - Beberapa orang memang terlalu sibuk untuk meluangkan waktu, sehingga hanya dapat berolahraga di final pekan. Nggak masalah, tetapi ada yang harus diperhatikan semoga tidak malah jadi penyakit.
Sebuah penelitian di Inggris menyiratkan bahwa seseorang yang cuma dapat olahraga di final pekan sebaiknya tidak memaksakan diri. Kerja jantung yang terlalu berat justru akan membahayakan diri sendiri.
Penelitian tersebut dilakukan pada 9 pesepeda rekreasional yang cuma sesekali saja bersepeda. Mereka diminta menggowes sepeda dengan frekuensi kayuhan 40-90 revolution per minute, kemudian para ilmuwan mencatat denyut jantung dan konsumsi oksigen di banyak sekali kelompok otot.
Sensor kayuhan meunjukkan adanya penurunan kekuatan sebesar 45 persen dikala para pesepeda meningkatkan frekuensi kayuhan. Demikian pula denyut jantungnya meningkat 15 persen, tapi suplai oksigen di otot betis teramati lebih sedikit.
Artinya, otot-otot tersebut bekerja lebih keras dari biasanya. Tak terkecuali, jantung.
"Gowes dengan cadance lebih tinggi dari 90 revolution per minute menguntungkan untuk pesepeda profesional, tapi tampaknya tidak efisien untuk pesepeda rekreasional," kata Dr Federico Formenti dari King's College London yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Dailymail.
Comments
Post a Comment