Skip to main content

Nyeri Leher Belum Tentu Sebab Salah Bantal, Ini Kemungkinan Lainnya

Keluhan nyeri leher ketika bangkit tidur dapat terjadi alasannya yakni banyak hal (Foto: iStock) Keluhan nyeri leher ketika bangkit tidur dapat terjadi alasannya yakni banyak hal (Foto: iStock)

Jakarta - Yakin nyeri leher yang kau alami ketika ini dikarenakan 'salah bantal'? Atau justru ada penyebab lain yang menciptakan lehermu sakit?

Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dari Lamina Pain and Spine Center, Rumah Sakit Meilia Cibubur dalam program 'Endoskopi PECD, Teknologi Terbaru untuk Bebas Nyeri Leher alasannya yakni NHP', Selasa (19/2), menjelaskan beberapa kemungkinan yang menciptakan leher diliputi rasa nyeri.

Yuk cek selengkapnya.



1. Kebiasaan 'mengeretek' kepala

Kamu sering mengeretek kepala? Ternyata, kebiasaan membunyikan kepala dapat menciptakan nyeri leher timbul, loh.

"Kalau pria biasanya tuh di tukang cukur, bulan depan cukur gitu lagi, lama-lama beliau seminggu sekali, lama-lama tiap hari gitu, jikalau enggak begitu enggak enak, beliau enggak merasa yummy dan enteng jikalau enggak digituin. Tapi itu bergotong-royong merusak sendi leher alasannya yakni ada cedera sehingga akibatnya nyeri kronis di leher," kata dr Mahdian.

Waduh! Jangan sering-sering membunyikan kepala, deh.



2. Saraf kejepit

Saraf kejepit di area leher atau Herniated Nucleus Polpusus (HNP) yakni kondisi di mana isi diskus (bantalan antar ruas tulang belakang) bocor sehingga menekan penggalan saraf. Akibatnya, nyeri pun sering tak terhindarkan. Kadang nyeri dan kebas menjalar sampai ke tangan, tergantung dari disc berapa yang mengalami masalahnya.

"10 persen dari nyeri leher itu diakibatkan dari saraf kejepit, 90 persennya dari banyak macam-macam. Masalahnya 10 persen dari saraf kejepit itu butuh tindakan. Namanya saraf kejepit obatnya yakni melepas jepitan vukan dengan obat, akupuntur, atau pijet, sebenernya itu kurang tepat," terang dr Mahdian.

Salah satu tindakan yang ketika ini memperlihatkan hasil pembedahan lebih baik dan lebih cepat sembuh ialah Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD).

"Sayatan hanya 4 mm, biusnya juga lokal saja. Waktu operasi pasien juga menjadi lebih singkat, pemulihan cepatan, kerusakan jaringan lebih minimal."

Menurut literatur, keberhasilan PECD berkisar di atas 87 persen, sementara kata dr Mahdian ketika ini di Lamina Pain and Spine Center kesuksesan hasil mencapai 90 persen lebih, meskipun ada beberapa masalah yang memperlukan pengulangan.



3. 'Salah bantal'

"Salah bantal itu bergotong-royong yang nyeri itu memang otot lehernya alasannya yakni posisi tidur yang salah. Kemungkinan kedua yakni sendinya yang cedera alasannya yakni posisi tidurnya tidak sempurna," tambah dr Mahdian.

Contoh yakni ketika kita ketiduran di kereta, bis, atau pesawat sehingga tanpa sadar terjadi strain atau tarikan pada ligamen atau otot di leher. Bila terjadinya gres atau ringan, maka tidak ada duduk kasus yang akan terjadi.

"Tapi jikalau terjadinya ekstrem besoknya bangun-bangun itu kaku. Mungkin juga ketika beraktivitas contohnya itu terlalu banyak main gadget atau ada deadline, beliau ngetik kaku kan, emosinya lagi ngejer kemudian lehernya kaku tegang, matanya fokus ke satu titik kecil, besoknya kaku. Itulah yang orang awam bilang dengan salah bantal," tambah dr Mahdian.

4. Text Neck

Dr Mahdian menuturkan dokter-dokter di Amerika Serikat kini sering menemukan fenomena di mana berbagai pasien yang mengeluhkan sakit di penggalan leher. Rata-rata yang tiba berada di usia muda, produktif, mengalami kaku atau nyeri leher, dan ada yang mengalami leher sering bunyi.

"Ternyata di sana dokter melaksanakan kajian-kajian dan menyebutkan ada penyakit yang mereka sebut dengan text neck," tutur dr Mahdian.

"Kita-kita kan jikalau main gadget nunduk, berjam-jam, sambil di kendaraan umum, nunggu lift aja buka gadget, antri apa aja gadget. Generasi kini berisiko terjadi duduk kasus di tulang belakang khususnya leher," tutupnya.



Simak 'Ikuti Gerakan Ini Untuk Atasi dan Cegah Nyeri Pinggang':

[Gambas:Video 20detik]


Nyeri Leher Belum Tentu alasannya yakni 'Salah Bantal', Ini Kemungkinan Lainnya

Comments

Popular posts from this blog

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

Difteri: Penyebab, Gejala, Obat, Dan Cara Mencegahnya

Ruang isolasi pasien difteri di salah satu rumah sakit di Garut. (Foto: Hakim Ghani) Jakarta - Difteri ialah penyakit infeksi basil yang beberapa kali menimbulkan insiden luar biasa (KLB) di Indonesia. Penyakit ini sudah dideskripsikan semenjak kala ke-5 sebelum masehi oleh para ilmuwan Yunani dan menjadi penyebab ajal terbanyak pada anak-anak. Konsultan penyakit infeksi Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan difteri mematikan lantaran membentuk selaput di kanal napas. Dampaknya seorang anak akan jadi kesulitan atau bahkan tidak sanggup bernapas. Selain itu basil difteri juga memproduksi toksin yang sanggup merusak jantung, ginjal, dan saraf memicu komplikasi. Dikutip dari banyak sekali sumber, berikut beberapa fakta yang perlu kau tahu wacana difteri: 1. Penyebab difteri Difteri disebabkan oleh infeksi basil berjulukan Corynebacterium Diphteriae pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan berjulukan F. Loeffler sekitar tahun 1880....