
Jakarta - Yakin nyeri leher yang kau alami ketika ini dikarenakan 'salah bantal'? Atau justru ada penyebab lain yang menciptakan lehermu sakit?
Dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dari Lamina Pain and Spine Center, Rumah Sakit Meilia Cibubur dalam program 'Endoskopi PECD, Teknologi Terbaru untuk Bebas Nyeri Leher alasannya yakni NHP', Selasa (19/2), menjelaskan beberapa kemungkinan yang menciptakan leher diliputi rasa nyeri.
Yuk cek selengkapnya.
1. Kebiasaan 'mengeretek' kepala
Kamu sering mengeretek kepala? Ternyata, kebiasaan membunyikan kepala dapat menciptakan nyeri leher timbul, loh.
"Kalau pria biasanya tuh di tukang cukur, bulan depan cukur gitu lagi, lama-lama beliau seminggu sekali, lama-lama tiap hari gitu, jikalau enggak begitu enggak enak, beliau enggak merasa yummy dan enteng jikalau enggak digituin. Tapi itu bergotong-royong merusak sendi leher alasannya yakni ada cedera sehingga akibatnya nyeri kronis di leher," kata dr Mahdian.
Waduh! Jangan sering-sering membunyikan kepala, deh.
2. Saraf kejepit
Saraf kejepit di area leher atau Herniated Nucleus Polpusus (HNP) yakni kondisi di mana isi diskus (bantalan antar ruas tulang belakang) bocor sehingga menekan penggalan saraf. Akibatnya, nyeri pun sering tak terhindarkan. Kadang nyeri dan kebas menjalar sampai ke tangan, tergantung dari disc berapa yang mengalami masalahnya.
"10 persen dari nyeri leher itu diakibatkan dari saraf kejepit, 90 persennya dari banyak macam-macam. Masalahnya 10 persen dari saraf kejepit itu butuh tindakan. Namanya saraf kejepit obatnya yakni melepas jepitan vukan dengan obat, akupuntur, atau pijet, sebenernya itu kurang tepat," terang dr Mahdian.
Salah satu tindakan yang ketika ini memperlihatkan hasil pembedahan lebih baik dan lebih cepat sembuh ialah Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD).
"Sayatan hanya 4 mm, biusnya juga lokal saja. Waktu operasi pasien juga menjadi lebih singkat, pemulihan cepatan, kerusakan jaringan lebih minimal."
Menurut literatur, keberhasilan PECD berkisar di atas 87 persen, sementara kata dr Mahdian ketika ini di Lamina Pain and Spine Center kesuksesan hasil mencapai 90 persen lebih, meskipun ada beberapa masalah yang memperlukan pengulangan.
3. 'Salah bantal'
"Salah bantal itu bergotong-royong yang nyeri itu memang otot lehernya alasannya yakni posisi tidur yang salah. Kemungkinan kedua yakni sendinya yang cedera alasannya yakni posisi tidurnya tidak sempurna," tambah dr Mahdian.
Contoh yakni ketika kita ketiduran di kereta, bis, atau pesawat sehingga tanpa sadar terjadi strain atau tarikan pada ligamen atau otot di leher. Bila terjadinya gres atau ringan, maka tidak ada duduk kasus yang akan terjadi.
"Tapi jikalau terjadinya ekstrem besoknya bangun-bangun itu kaku. Mungkin juga ketika beraktivitas contohnya itu terlalu banyak main gadget atau ada deadline, beliau ngetik kaku kan, emosinya lagi ngejer kemudian lehernya kaku tegang, matanya fokus ke satu titik kecil, besoknya kaku. Itulah yang orang awam bilang dengan salah bantal," tambah dr Mahdian.
4. Text Neck
Dr Mahdian menuturkan dokter-dokter di Amerika Serikat kini sering menemukan fenomena di mana berbagai pasien yang mengeluhkan sakit di penggalan leher. Rata-rata yang tiba berada di usia muda, produktif, mengalami kaku atau nyeri leher, dan ada yang mengalami leher sering bunyi.
"Ternyata di sana dokter melaksanakan kajian-kajian dan menyebutkan ada penyakit yang mereka sebut dengan text neck," tutur dr Mahdian.
"Kita-kita kan jikalau main gadget nunduk, berjam-jam, sambil di kendaraan umum, nunggu lift aja buka gadget, antri apa aja gadget. Generasi kini berisiko terjadi duduk kasus di tulang belakang khususnya leher," tutupnya.
Simak 'Ikuti Gerakan Ini Untuk Atasi dan Cegah Nyeri Pinggang':
Comments
Post a Comment