
Jakarta - Demam berdarah dengue atau DBD yaitu suatu penyakit musiman yang kerap terjadi di Indonesia. Tidak jarang penyakit DBD ini menjadikan korban jiwa alasannya yaitu tidak cepat ditangani.
Terlebih lagi bila pasien DBD telah memasuki fase berbahaya. Saat kapan itu? Dokter seorang jago penyakit dalam dari RSPI Puri Indah, dr Ronald Irwanto, SpPD-KPTI, FINASIM menyampaikan bahwa DBD mempunyai tiga fase.
"Demam berdarah itu ada tiga fase, hari 1-3 kita sebut fase febrile tidak ada perdarahan. Padahal hari pertama hingga ketiga demam tinggi, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, suka dibilang masuk angin," ungkapnya kepada detikHealth dikala ditemui di RSPI Puri Indah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Setelah memasuki hari keempat, kelima, dan keenam, demam cenderung turun, pasien DBD cenderung menjadikan perdarahan, menyerupai mimisan. Namun kebanyakan orang tidak meragukan fase yang paling berbahaya ini.
"Yang berbahaya itu hari keempat, kelima, keenam, hingga menjelang hari ketujuh. Demam cenderung turun tapi disertai penurunan trombosit, cenderung mengalami perdarahan dan mengalami stress berat lebih besar," tambah dr Ronald.
Fase paling berbahaya itu biasa disebut fase pelana kuda alasannya yaitu demam yang turun kerap dianggap 'sembuh', padahal justru pasien harus segera mendapat penanganan. Jika terlambat, pasien dapat meninggal alasannya yaitu jumlah trombosit yang terus-menerus turun.
Comments
Post a Comment