
Jakarta - Fasilitas, teknologi, dan kompetensi layanan kesehatan serta penyedianya di Indonesia terus mengalami perbaikan. Termasuk yang dipakai untuk terapi kanker dengan jumlah masalah terus meningkat.
Dengan kompleksnya layanan terapi kanker, kemudahan supporting care disarankan untuk segera diperbaiki. Hal ini untuk memudahkan susukan para penyintas kanker, sehingga tak perlu ikut mengantri di rumah sakit tumpuan nasional. Rumah sakit besar fokus pada layanan pengobatan yang biayanya lebih mahal.
"Rumah sakit tipe A dan B, misal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dapat ikut serta sehingga mengurangi antrean di RS yang lebih besar contohnya RS Kanker Dharmais. Akses yang lebih gampang akan kuat kasatmata pada kesembuhan pasien," kata Ketua Hari Peringatan Kanker Sedunia (World Cancer Day) 2019 dr Haridini Intan SpA (K) (Onk) pada detikHealth, Minggu (17/02/2019).
Supporting care mencakup semua perawatan penyerta yang membantu penyintas kanker segera sembuh. Layanan ini contohnya tranfusi darah dan perawatan dengan obat antibiotika. Layanan pendukung memungkinkan penyintas yang mengalami demam, tak perlu ikut mengantri di RS besar.
Layanan pendukung yang baik juga memungkinkan kanker diketahui lebih dini. Hasilnya, pengobatan dapat segera dilakukan pada pasien bergantung pada tingkat serangan kanker.
Comments
Post a Comment