
Jakarta - Pernahkah kau merasa kesal dengan orang yang sering mengirimkan pesan yang jelas-jelas hoaks di grup keluarga? Ternyata ada loh lantaran mengapa sebagian orang bahagia mengirim pesan yang padahal masih ia ragukan kebenarannya.
Menurut Dr Berry Juliandi, Msi, Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), ada sensasi-sensasi yang sengaja dicari oleh orang yang melaksanakan hal tersebut, antara lain ingin mendapat kebanggaan wacana informasi yang ia bagikan.
"Orang itu jikalau sanggup informasi atau fakta baru, terlepas itu hoaks atau bukan ia tidak terlalu mikir itu apa. Dia ingin jadi orang yang pertama yang menyebar itu biar terlihat pintar, menaikkan reputasi dia, ia yang tahu duluan," ujar Dr Berry.
Dengan membagikan informasi tersebut, ini akan membangkitkan neurotransmitter di otak. Hormon-hormon yang menghasilkan perasaan bahagia menciptakan seseorang pun ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.
"Kan kadang suka dijawab tuh di WA Group 'terima kasih sharingnya,'. Oksitosin (terproduksi --red), hormon yang menciptakan kita senang. Makara itu ada reward. Akibatnya apa? Akhirnya kita terus-terus lagi melaksanakan itu," tukasnya.
Besok-besok jikalau forward pesan di media umum jangan lupa untuk cek kebenarannya dahulu ya, Healthy Friends.
Comments
Post a Comment