Jakarta - Adakah warga Kota Depok yang belum tahu Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)? RSUI ini merupakan rumah sakit pendidikan yang diresmikan 13 Februari 2019 lalu.
Direktur Utama RSUI Dr. dr. Julianto Witjaksono,Sp.OG (K), MGO menyampaikan bahwa rumah sakit tersebut akan mengacu pada problem kesehatan di wilayah Kota Depok dan juga nasional dengan beberapa akomodasi unggulannya.
dr Julianto menyampaikan sekarang RSUI fokus pada pelayanan problem infeksi yang sanggup menular pada pasien lain. Salah satu akomodasi unggulannya ialah dengan adanya sistem dan ruang perawatan terpisah.
Ruang khusus perawatan infeksi. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth |
Bukan hanya fokus pada problem infeksi, RSUI juga bertujuan untuk menekan tingkat penyakit yang banyak diidap warga Kota Depok. Yaitu penyakit jantung, maut ibu dan bayi gres lahir, diabetes, dan pasien lansia.
"Berkaitan dengan tingginya angka pasien renta di Indonesia, Indonesia akan masuk negara aging kalau jumlah populasinya di atas 10 persen lansia di atas 65 tahun. Depok sudah masuk, jadi kita harus menyiapkan juga untuk lansia," tambahnya.
Rumah sakit ini menyiapkan 300 tempat tidur untuk rawat inap dan sanggup menampung sekitar 1.000-2.000 pasien rawat jalan setiap harinya. Selain itu, RSUI juga sanggup menampung sekitar 65 pasien sehari untuk perawatan intensif, menyerupai pasien operasi baik sampaumur maupun anak-anak.
RSUI menjadi rumah sakit pertama yang mempunyai bangunan tahan gempa di Indonesia. Sehingga, semua ruangan pelayanan pasien cukup kondusif dari terjangan gempa.
"Kalau di Indonesia ini yang pertama. Di gedung utama yang ada pelayanannya, itu sanggup tahan hingga 9 skala Richter," tutur dr Julianto.
Selain didesain senyaman mungkin, gedung RSUI ini juga didesain secara kondusif untuk tanggap kebakaran. Gedungnya didesain jikalau ada kebakaran, api tidak akan gampang menjalar ke tempat lain.
Lantai 1 gedung pelayanan RSUI. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth |
"Konsep buildingnya mengacu pada konstruksi yang safe pada tempat yang sanggup tahan api, yang sanggup membendung keluarnya asap dengan kompartemen-kompartemen tahan api. Kaprikornus akan kondusif kalau ada kebakaran di satu sisi, tidak akan cepat merambat ke tempat lain sehingga sanggup diungsikan dari tempat yang terbakar," tutupnya.
Sayangnya, RSUI memang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan meski prosedurnya sudah diurus semenjak September 2018. Diharapkan proses tersebut sanggup segera final dan sanggup melayani pasien BPJS Kesehatan. Tapi tidak perlu khawatir, warga Kota Depok tetap sanggup berobat gratis sebab ditanggung oleh pemkot Depok.
"Jadi yang masuk sini yang bayar cash atau mempunyai jaminan atau masyarakat miskin yang ditanggung oleh Pemkot Depok sudah sanggup kita terima, pasien-pasien miskin yang tidak tercover BPJS dan didanai oleh Pemkot Depok. Jumlahnya sekitar 2.000-an," terperinci dr Julianto.
Nah, yang rumahnya di sekitar UI Depok, nggak perlu jauh-jauh deh kalau mau berobat.
Tonton video 'Melihat RS Universitas Indonesia, ''Green Hospital'' yang Tahan Gempa':
Comments
Post a Comment