Skip to main content

6 Penyakit Yang Dapat Menyerang Kelenjar Getah Bening

Ranza Ferdian meninggal dunia. Foto: Ranza Ferdian (Instagram) Ranza Ferdian meninggal dunia. Foto: Ranza Ferdian (Instagram)

Jakarta - Dunia hiburan kembali berduka dengan kabar berpulangnya artis FTV Ranza Ferdian pada hari ini (20/2). Kabar tersebut tiba dari pemeran Ferdi Ali di Instagram miliknya, di mana ia mengunggah foto Ranza dengan caption berisi ucapan berbelasungkawa.

Hingga sekarang masih belum terang apa penyakit yang diidap pemeran muda tersebut. Banyak dari penggemarnya yang menuliskan sang pemeran dan bintang iklan itu mengidap penyakit yang menyerang kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening merupakan sekumpulan jaringan berbentuk oval yang mempunyai tugas penting dalam melindungi tubuh dari infeksi dan juga kanker. Tanda ketika sel-sel imun di dalam kelenjar getah bening sedang melawan infeksi atau kanker yaitu dengan membesar atau membengkak, yang disebut adenopati.



Kelenjar ini tersebar di seluruh tubuh dan terbentuk dalam grup, ibarat di ketiak, selangkangan, leher, panggul dan abdomen. Ada beberapa penyakit yang sanggup menyerang kelenjar getah bening, ibarat dirangkum dari aneka macam sumber berikut ini:

1. Limfoma

Sistem limfatik merupakan kumpulan kelenjar dan pembuluh yang menggerakkan cairan limfe ke seluruh tubuh. Cairan limfe mengandung sel-sel darah putih pelawan infeksi. Kelenjar limfe atau kelenjar getah bening berlaku sebagai penyaring, penangkap dan penghancur kuman dan virus sehingga mencegahnya menyebar.

Dikutip dari Health Line, sel limfe berjulukan limfosit sanggup menjadi kanker di dalam kelenjar tersebut, yang disebut limfoma, dan sering disebut kanker kelenjar getah bening. Limfoma sanggup menyerang beberapa kepingan sistem limfatik lainnya ibarat di sumsum tulang, limpa, dan amandel.

Gejala awal limfoma tidak terlalu spesifik sehingga sanggup diabaikan dan sulit didiagnosis di stadium awal. Yakni gejala-gejala ibarat nyeri tulang, batuk, kelelahan, demam, limpa bengkak, keringat masbodoh di malam hati, ruam gatal, kesulitan bernapas, nyeri perut dan kulit gatal.

2. Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasakit merupakan penyakit yang hampir sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini menjadi penyebab terbesar penyakit jantung pada anak-anak, namun kalau ditemukan lebih awal, kebanyakan bawah umur akan sembuh tanpa masalah.

Saat seorang anak terkena penyakit Kawasaki, pembuluh darah di seluruh tubuhnya mengalami peradangan, sehingga sanggup merusak arteri koroner yang membawa darah ke jantung. Tak hanya organ tersebut, kelenjar getah bening, kulit, serta dinding mulut, hidung dan tenggorokan juga sanggup terserang.

Belum diketahui niscaya apa penyebabnya, namun kemungkinan besar dari kombinasi genetik, paparan virus dan bakteri, dan faktor lingkungan lainnya. Situs WebMD menyebutkan ras Asia lebih besar risikonya terkena penyakit ini, walau ras dan etnis lain juga berisiko.

3. Leukemia Limpfoblastik Akut

Leukemia limfoblastik akut atau Acute lymphocytic (atau lymphoblastic) leukemia (ALL) terjadi ketika sel-sel sumsum tulang berkembang salah dalam DNA-nya. Kesalahan ini 'menyuruh' sel-sel tersebut untuk terus bertumbuh dan membelah, di mana sel-sel yang sehat justru normalnya akan berhenti membelah dan nantinya mati.

Produksi sel menjadi abnormal dan jadinya sumsum tulang memproduksi sel-sel yang belum matang yang tak sanggup berfungsi benar yang akan menjelma sel-sel darah putih yang disebut limfoblastik. Sel limfoblastik sanggup menyerang sel-sel yang sehat.

Disebut akut sebab penyakit ini berkembang sangat cepat dan memproduksi sel-sel darah tak matang. ALL merupakan kanker namun juga sanggup terjadi pada orang dewasa.

4. Limfoma Hodgkin's

Limfoma Hodgkin merupakan salah satu jenis dari kanker limfoma. Limfoma jenis ini sanggup menyerang orang pad aumur berapapun, namun paling umum terjadi pada usia antara 20 sampai 40 tahun dan di atas 55 tahun.

Dalam tipe penyakit ini, sel-sel dalam sistem limfatik bertumbuh secara abnormal dan mungkin menyebar lebih. Tanda dan tanda-tanda dari Limfoma Hodgkin mencakup abses yang tak terasa nyeri di kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan, kelelahan terus-menerus, demam, keringat malam hari, gatal-gatal berlebihan dan kehilangan berat badan.



5. Limfoma Non-hodgkin

Limfoma non-hodgkin merupakan kanker yang bermula di sel darah putih yang disebut limfosit, yang menjadi kepingan dari sistem imun tubuh. Bedanya dengan tipe hodgkin yaitu penanganannya, dan kadang tak hanya menyerang kelenjar getah bening namun juga kulit.

Ada banyak tipe berbeda dari limfoma non-hodgkin, sehingga mengklasifikasikannya cukup rumit bahkan untuk para dokter. Beberapa sistem sudah digunakan, namun yang paling gres yaitu yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni: tipe limfosit, bagaimana limfoma terlihat di bawah mikroskop, fitur kromosom dalam sel-sel limfoma, adanya protein tertentu di permukaan sel kanker.

6. Sarkoidosis

Sarkoidosis merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan dari sel-sel inflamasi yang disebut granuloma di beberapa kepingan di tubuh. Umumnya granuloma berada di paru-paru dan kelenjar getah bening, namun juga sanggup menyerang mata, kulit, jantung, dan organ lainnya.

Penyebabnya belum diketahui, namun para hebat berpikir bahwa ini merupakan hasil dari sistem imun tuh yang merespon zat asing. Belum ada obat untuk sarkoidosis, namun kebanyakan orang sanggup sembuh tanpa pengobatan atau pengobatan biasa, bahkan sanggup sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, sarkoidosis sanggup bertahan usang dan berujung mengakibatkan kerusakan organ.


6 Penyakit yang Bisa Menyerang Kelenjar Getah Bening

Comments

Popular posts from this blog

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...