
Jakarta - Saat berbicara ihwal diet, ada fakta yang mengatakan bahwa kuliner dengan indeks glikemik yang tinggi atau kuliner kaya karbohidrat dan gula, jelek untuk kulit yang sensitif sehingga membuatnya rentan jerawat.
Makanan ini menimbulkan lonjakan gula darah yang meningkatkan produksi insulin dan hormon androgen yang menghasilkan lebih banyak produksi sebum.
Sebum ialah zat berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar sebaceous biar kulit tetap lembab. Ketika terlalu banyak sebum, kulit akan bergabung dengan sel kulit mati dan terperangkap dalam pori-pori sehingga menimbulkan komedo dan jerawat.
"Cokelat yang biasa dikonsumsi belum dewasa hanya sejumlah kecil dari karamel atau es krim. Bisa jadi bahkan penyebab bisul itu ialah dari konsumsi junk food," tutur dermatologis dari American Academy of Dermatology, dr Patricia Farris, dikutip dari CNN.
Dalam satu penelitian dari 25 orang yang diberikan banyak sekali jenis kudapan yang mengandung gula ibarat cokelat dan jeli, ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi cokelat mengalami peradangan pada bisul daripada yang menentukan jeli.
"Kami menemukan, rata-rata orang ini menerima 5 bisul yang diasosiasikan dengan konsumsi cokelat. Tetapi ada banyak kemungkinan yang menjadi pemicunya," ujar dermatologis dari Cleveland Medical Center, dr Gregory Delost
Dari penelitian ini, terdapat kesimpulan bahwa cokelat sanggup menciptakan bisul menjadi lebih jelek namun tidak memperhitungkan faktor lain yang menjadi pemicu utamanya.
Pada dasarnya, untuk jerawat, setiap orang mempunyai pemicunya tersendiri. Bisa lantaran cokelat, junk food, atau kuliner lain yang bahkan tidak terpikirkan sebelumnya.
Akan tetapi, berdasarkan kedua dermatologis ini, kalau merasa cokelat menciptakan wajah jadi jerawatan ada baiknya mengurangi asupannya atau bahkan berhenti sama sekali.
cokelatjerawatpemicu jerawatkulit berminyakgulakadar gula darahmakanan manisefek makan kuliner manis
Comments
Post a Comment