Skip to main content

Buat Yang Sering Begadang, Waspadai Lemot Di Pagi Hari

Kurang tidur, awas bikin lemot. Foto: ilustrasi/thinkstock Kurang tidur, awas bikin lemot. Foto: ilustrasi/thinkstock

Jakarta - Sengaja atau tidak, begadang atau terjaga hingga dini hari menjadi bab dari kehidupan generasi sekarang. Dikutip dari Live Science, para night owl (sebutan bagi mereka yang betah melek) berisiko lemot ketika harus beraktivitas di pagi hari. Mereka mengalami jet lag ketika harus mengikuti keadaan dengan padatnya acara antara pukul 09.00-17.00.

"Studi kami mengatakan risiko terganggunya kerja saraf pada mereka yang suka begadang. Mereka mengalami kerugian secara kognitif (lemot) kalau dipaksa mengikuti keadaan dengan acara biasa. Jadwal biologis dan sosial night owl juga tidak cocok dengan yang menjalani acara normal, sehingga mengalami jet lag," kata pimpinan riset Elise Facer-Childs dari Monash Institute for Cognitive and Clinical Neurosciences di Australia.


Riset dilakukan dengan scan otak terhadap 38 responden, yang mengisi kuesioner referensi tidur terlebih dulu. Responden juga memakai pelacak dan menjalani tes keseimbangan hormon, untuk memastikan masuk golongan night owl atau morning lark yang aktif di pagi hari. Selain scan otak, responden juga menjalani tes untuk mengetahui konsentrasinya pada pukul 8 pagi-malam.

Scan dilakukan dikala otak beristirahat dan tidak memikirkan hal tertentu, sehingga pikiran dapat bebas berkelana. Konektivitas dalam kondisi istirahat, yang kadang disebut default mode, berperan penting dalam fungsi penting otak. Kondisi ini juga berperan dalam pemeliharaan, menjaga fungsi fokus, dan memori pada otak.

Hasil scan menyatakan, para night owl mempunyai konektivitas otak yang lebih rendah. Hal ini menjadikan otak mereka lebih tidak sinkron bila dibandingkan para morning lark. Night owl juga mempunyai fokus dan perhatian yang lebih buruk, reaksi lebih lambat, dan rasa ngantuk yang makin parah. Ketidaksesuaian jam biologis, menjadikan risiko yang ditanggung night owl bila menghadapi acara pagi makin besar.

Para hebat memang belum mengetahui, apakah kinerja otak makin jelek bila night owl terus berlanjut. Namun para hebat berharap, studi ini dapat menjadi materi pertimbangan di dunia profesional terkait mereka yang cenderung night owl. Penyesuaian acara dengan jam biologis diperlukan dapat membantu mencapai kinerja terbaik.

Comments

Popular posts from this blog

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

Difteri: Penyebab, Gejala, Obat, Dan Cara Mencegahnya

Ruang isolasi pasien difteri di salah satu rumah sakit di Garut. (Foto: Hakim Ghani) Jakarta - Difteri ialah penyakit infeksi basil yang beberapa kali menimbulkan insiden luar biasa (KLB) di Indonesia. Penyakit ini sudah dideskripsikan semenjak kala ke-5 sebelum masehi oleh para ilmuwan Yunani dan menjadi penyebab ajal terbanyak pada anak-anak. Konsultan penyakit infeksi Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan difteri mematikan lantaran membentuk selaput di kanal napas. Dampaknya seorang anak akan jadi kesulitan atau bahkan tidak sanggup bernapas. Selain itu basil difteri juga memproduksi toksin yang sanggup merusak jantung, ginjal, dan saraf memicu komplikasi. Dikutip dari banyak sekali sumber, berikut beberapa fakta yang perlu kau tahu wacana difteri: 1. Penyebab difteri Difteri disebabkan oleh infeksi basil berjulukan Corynebacterium Diphteriae pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan berjulukan F. Loeffler sekitar tahun 1880....