
Jakarta - Kualitas dokter, fasilitas, dan teknologi kesehatan di Indonesia termasuk untuk kanker bekerjsama sangat baik. Namun hal ini menimbulkan keraguan, bila melihat banyaknya publik figur yang berobat di luar negeri misal Malaysia dan Singapura.
"Berobat ke dalam atau luar negeri yakni pilihan. Namun bukan sebab ada publik figur yang berobat ke luar negeri, maka mengatakan kurangnya sarana prasarana atau dokter yang tidak kompeten," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Cut Putri Arianie pada detikHealth, Minggu (17/2/2019).
Baca juga: Video PM Singapura Jenguk Ani Yudhoyono |
"Yang dibicarakan jangan selalu soal ketersediaan sarana prasarana. Nggak akan akhir kalau ibarat ini, sebab sekuat apapun pemerintahnya akan jebol kalau masyarakat tidak merubah perilaku," ujar Putri.
Pengobatan kanker yang cenderung mahal hanya tersedia di beberapa rumah sakit misal RS Kanker Dharmais, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Semarang dan RSUP Dr Sardjoto, Yogyakarta. Putri kembali mengingatkan pentingnya pelaksanaan referensi hidup sehat yaitu tidak merokok, rajin olahraga, dan konsumsi sayur serta buah untuk mencegah kanker.
Simak kemeriahan Hari Kanker Sedunia 2019 dalam video ini:
Comments
Post a Comment