
Jakarta - Lupus yakni penyakit kronis yang mengakibatkan peradangan di banyak serpihan badan ibarat ginjal, jantung dan otak. Penyakit ini lebih cenderung menyerang perempuan dan berpotensi mengancam jiwa.
Seperti penyakit autoimun lainnya, lupus disebabkan oleh sisten kekebalan badan yang keliru menyerang jaringan tubuh, bukan kuman.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Annals of the Rheumatic Disease belum usang ini, menemukan systemic lupus erythematosus terkait dengan pertumbuhan basil berlebih di usus.
"Studi menunjukkan pasien lupus mempunyai mikrobioma usus yang berbeda dengan orang sehat dan berkolerasi dengan pertumbuhan penyakit ini," tutur peneliti dari University of Buffallo, Jessy Alexander, dikutip dari Healthline.
Orang yang mengidap lupus seringkali mengalami masa ketika penyakitnya remisi atau sedang membisu dan masa ketika penyakitnya kambuh.
Ketika kambuh, basil Ruminococcus gnavus berkembang dan merusak sistem kerja tubuh. Saat itu, DNA akan memprodiksi antibodi yang keliru dan dibentuk oleh basil tersebut.
Penelitian ini masih perlu memastikan secara terang mengenai basil tersebut. Bukan hanya menghilangkan atau mengurangi jumlah basil tetapi meningkatkan jumlah basil baik sanggup dilakukan.
Simak Juga 'Mengenal Faktor Risiko Kanker Usus':
Comments
Post a Comment