Skip to main content

Arumi Bachsin Keguguran, Kenali Banyak Sekali Faktor Risikonya

Arumi Bachsin mendampingi suaminya (Foto: Rengga Sancaya) Arumi Bachsin mendampingi suaminya (Foto: Rengga Sancaya)

Jakarta - Istri wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Arumi Bachsin dikabarkan mengalami keguguran dan telah menjalani mekanisme kuret. Kini perempuan berusia 25 tahun tersebut sedang dalam masa pemulihan dan dijadwalkan akan dilantik menjadi ketua PKK.

dr Noviyanti, SpOG dari Mayapada Hospitals Tangerang menyebutkan bahwa keguguran bisa dipicu dari acara sehari-hari menyerupai kerap naik-turun tangga. Ia menyebut sebaiknya ibu hamil yang kandungannya masih muda tidak diizinkan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Seringkali aku dapatkan banyak wanita-wanita hamil yang merasa dirinya berpengaruh dan mampu, kemudian mengerjakan pekerjaan rumah menyerupai nyapu dan ngepel, berbenah rumah, itu bisa memicu keguguran," tuturnya dikala dihubungi detikHealth, Selasa (19/2/2019).

Selain penyebab, ada juga beberapa faktor risiko seorang perempuan bisa mengalami keguguran. Seperti pernah mengalami keguguran sebanyak dua kali atau lebih, berusia lebih dari 35 tahun, merokok, meminum alkohol, meminum obat-obatan berbahaya, dan sering terpapar materi kimia berbahaya.



Dikutip dari situs WebMD, ada juga beberapa kondisi kesehatan yang bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Sehingga disarankan untuk mengobati dan melaksanakan perawatan terlebih dahulu untuk mencegah keguguran. Beberapa kondisi kesehatan tersebut meliputi:

1. Gangguan autoimun

Sebuah kondisi di mana sel-sel di dalam tubuh yang melawan infeksi justru berbalik melawan jaringan yang sehat. Gangguan autoimun yang bisa meningkatkan risiko keguguran antara lain sindrom antifosfolipid (APS) dan lupus (sistemik lupus erimatosus).

APS bisa menyebabkan tubuh memproduksi antibodi yang menyerang lemak tertentu yang yang melekat di pembuluh darah dan bisa menyebabkan penggumpalan darah. Sementara lupus sanggup menyebabkan bengkak, nyeri, dan kerusakan organ, biasanya menyerang sendi, kulit, ginjal, paru-paru dan pembuluh darah.



2. Obesitas

Wanita yang mempunyai berat tubuh berlebih dan masuk ke dalam kategori obesitas menciptakan dirinya berisiko keguguran. Seseorang disebut obesitas apabila mempunyai indeks massa tubuh lebih dari angka 30.



3. Masalah hormon

Masalah hormon menyerupai sindrom ovarium polikistik atau PCOS dan cacat fase luteal bisa menyebabkan keguguran berulang. Fase luteal yakni fase di mana perempuan mempunyai kadar progesteron yang rendah, di mana progesteron yakni hormon yang membantu mengatur masa menstruasi dan menyiapkan tubuh untuk kehamilan.



4. Diabetes tipe 1 atau 2

Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh mempunyai kadar gula atau glukosa yang tinggi di dalam darah. Wanita yang terdiagnosis diabetes mempunyai risiko untuk keguguran bila hamil.



5. Masalah tiroid

Masalah tiroid menyerupai hipotiroid dan hipertiroid bisa meningkatkan risiko keguguran. Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang berada di leher.

Hipotiroid merupakan kondisi di mana dikala kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, sementara hipertiroid sebaliknya, yakni dikala kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

Difteri: Penyebab, Gejala, Obat, Dan Cara Mencegahnya

Ruang isolasi pasien difteri di salah satu rumah sakit di Garut. (Foto: Hakim Ghani) Jakarta - Difteri ialah penyakit infeksi basil yang beberapa kali menimbulkan insiden luar biasa (KLB) di Indonesia. Penyakit ini sudah dideskripsikan semenjak kala ke-5 sebelum masehi oleh para ilmuwan Yunani dan menjadi penyebab ajal terbanyak pada anak-anak. Konsultan penyakit infeksi Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan difteri mematikan lantaran membentuk selaput di kanal napas. Dampaknya seorang anak akan jadi kesulitan atau bahkan tidak sanggup bernapas. Selain itu basil difteri juga memproduksi toksin yang sanggup merusak jantung, ginjal, dan saraf memicu komplikasi. Dikutip dari banyak sekali sumber, berikut beberapa fakta yang perlu kau tahu wacana difteri: 1. Penyebab difteri Difteri disebabkan oleh infeksi basil berjulukan Corynebacterium Diphteriae pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan berjulukan F. Loeffler sekitar tahun 1880....