Skip to main content

Ani Yudhoyono Kanker Darah, Penyintas Ingatkan Sby Jaga Kesehatan

SBY menemani istri tercinta Ani Yudhoyono (Foto: Instagram/@agusyudhoyono) SBY menemani istri tercinta Ani Yudhoyono (Foto: Instagram/@agusyudhoyono)

Jakarta - Ani Yudhoyono, istri dari mantan presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui mengidap kanker darah dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura semenjak 2 Februari lalu. Aryanthi Baramuli Putri, ketua umum Cancer Information and Support Center (CISC) turut menghantarkan doa dan derma untuk Ani, dan tak lupa mengingatkan SBY untuk menjaga kesehatan.

"Semoga bu Ani dipermudah mendapat pengobatannya, semuanya dapat berjalan dengan baik. Dan khususnya juga support kepada keluarga. Kepada bapak SBY dan keluarga untuk jaga kesehatan juga, sebab kan untuk menjaga kesehatan pasien kadang kan keluarga itu lupa untuk menjaga kesehatan," kata Yanthi, sapaannya, ketika berbincang dengan detikHealth pada program Vlog Competition Launching: Healthy Lifestyle to Fight Cancer di daerah Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/2019).

Yanthi juga menyebut sangat senang sebab Ani menentukan pengobatan medis, sebab sudah menjadi salah satu usaha para penyintas kanker di CISC untuk mengimbau para pengidap kanker tidak mengandalkan pengobatan alternatif.

Wanita penyintas kanker payudara ini juga menyebutkan Ani yang cukup berjasa dalam usaha kanker di Indonesia. Program nasional deteksi dini kanker payudara dan serviks dicanangkan olehnya semasa pemerintahan sang suami menjadi presiden RI tahun 2008 kemudian dan memberi imbas luar biasa soal kesadaran warga Indonesia mengenai kanker.



Senada dengan Yanthi, Nurlina Subair dari Makassar Cancer Care Community juga menyampaikan Ani yaitu sosok perempuan yang telah banyak berkontribusi bagi perempuan terutama dalam bidang kesehatan.

Baginya, Ani yaitu sosok perempuan tegar yang cukup aktif berkegiatan. Yanthi dan Nurlina mengaku cukup kaget dan sedih atas isu tersebut, namun juga berharap masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa kanker dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Tonton video: Suara Hati Ani Yudhoyono Soal Kanker Darah yang Dideritanya

[Gambas:Video 20detik]




"Anggota kami sangat aktif, sebab doa kami sama. cuma satu, cukup kami yang kena kanker. jadi kami tuh ke mana-mana edukasi, program apapun kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia. Do'a ini kan ikhtiar ya. Kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, sekitar 43 persen. Sebetulnya sehat itu murah, sakit itu mahal, kan selama ini dibalik ya," kata perempuan berusia 54 tahun ini.

"Kita semua cinta sama Bu Ani," tutup Yanthi, diikuti senyum tulus.




Comments

Popular posts from this blog

10 Hoax Kesehatan Yang Sering Beredar Di Whatsapp Dan Facebook

Massa tergabung dalam Gerakan Muda Anti Hoax (GEMA HOAX) mendesak polisi semoga tindak tegas penyebar hoax. (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Whatsapp dan Facebook sering jadi aplikasi yang dipakai orang-orang untuk bertukar informasi. Di dalamnya sering juga muncul hoax-hoax kesehatan. Bagaimana cara supaya kita sanggup mengetahui mana informasi kesehatan di Whatsapp dan Facebook yang patut dicurigai? Sekretaris Jendral Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Berry Juliandi, Msi, menyampaikan biasanya hoax bermain dengan informasi yang membawa pesan impian atau ketakutan. Diperlukan perilaku kritis selalu mewaspadai informasi sehingga tidak gampang untuk mendapatkan informasi gres di Whatsapp dan Facebook . Sebagai pola setidaknya beberapa hoax ini selalu diulang beredar tidak ada matinya di Whatsapp dan Facebook: 1. Main ponsel di kawasan gelap sebabkan tumor mata Informasi soal ancaman main ponsel sambil tiduran seringkali kita dapatkan, mulai dari pesan berisi bahaya-baha...

Potential Blood And Body Waste Check For Syndrome Greeted With Skepticism

A research team at the University of statesman claims to own developed blood and body waste tests which will effectively indicate syndrome in youngsters. The study, exploitation advanced machine learning algorithms designed to spot variations in blood and body waste between syndrome spectrum disorder (ASD) subjects and healthy youngsters, suggests a spread of recent biomarkers that might be associated with the condition. A big hunt is presently afoot for a transparent biomarker which will enable doctors Associate in Nursing objective pathological thanks to diagnose ASD. presently the sole thanks to diagnose the condition is thru behavioural assessments, and most kids are not known as unfit till once the age of 4. The condition is undeniably advanced, with several researchers recognizing the causes as stock-still in Associate in Nursing elusive combination of genetic variants and environmental factors. Previous analysis has recommended Associate in Nursing assortment of attainabl...

Difteri: Penyebab, Gejala, Obat, Dan Cara Mencegahnya

Ruang isolasi pasien difteri di salah satu rumah sakit di Garut. (Foto: Hakim Ghani) Jakarta - Difteri ialah penyakit infeksi basil yang beberapa kali menimbulkan insiden luar biasa (KLB) di Indonesia. Penyakit ini sudah dideskripsikan semenjak kala ke-5 sebelum masehi oleh para ilmuwan Yunani dan menjadi penyebab ajal terbanyak pada anak-anak. Konsultan penyakit infeksi Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan difteri mematikan lantaran membentuk selaput di kanal napas. Dampaknya seorang anak akan jadi kesulitan atau bahkan tidak sanggup bernapas. Selain itu basil difteri juga memproduksi toksin yang sanggup merusak jantung, ginjal, dan saraf memicu komplikasi. Dikutip dari banyak sekali sumber, berikut beberapa fakta yang perlu kau tahu wacana difteri: 1. Penyebab difteri Difteri disebabkan oleh infeksi basil berjulukan Corynebacterium Diphteriae pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan berjulukan F. Loeffler sekitar tahun 1880....